Sajak Harapan
Betapa tidak tuan
Kurang apa lagi
Bukit telah didakinya
Lembah telah ia turuni
Seperih dan seluka apapun
Yang bibir tak mau tahu
Ia tak pernah berhenti tuk tersenyum
Barangkali mereka tak kompak lagi
Tapi tuan
Usah risaukan itu
Demi sesuatu yang ia cari
Tak sebatas dalam larik
Dan berakhir di titik
Dalam suara serak ia berseru
"Aku hanya ingin .....
Tapi terpotong
Atas bait yang kosong
Seperti kata seorang penyair
Rindunya sudah memutih
Seputih rambut ibu tua di kaki bukit itu
Tapi tidak akan ulah rasa
Pada dirinya
Dalam sajak harapan
Dia mengenggam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar